
SUSI SUSANTI THE GOLDEN WOMEN.
Jika aku ditanya siapa atlet Nasional yang menjadi idolamu? Dengan tegas akan kujawab Susi Susanti.Dialah srikandi Indonesia yang pertama kalinya membawa Indonesia merebut medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992.Berkat perjuangan dan keringatnya, lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dan sang saka merah putih berkibar dengan anggunnya memperlihatkan pada dunia bahwa Indonesiapun mampu meraih medali emas di pesta olahraga paling akbar di dunia.Aku masih ingat ketika momen itu tejadi. Aku lagi berada di Jakarta saat menyaksikan (di TV) Susi Susanti bertarung di final tunggal putri melawan jago dari Koea Selatan Bang So hyun ( mungkin aku salah eja namanya ). Saat Susi mengakhiri perlawanan Bang dan dia berteriak sambil mengepalkan tangannya, aku ikut mengepalkan tangaku. Aku ikut lega atas kemenanganya. Tapi Momen yang tidak pernah bisa aku lupakan sepanjang hidupku adalah saat Susi menerima kalungan medali emas dan menyaksikan sang saka merah putih berkibar diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Disaksikan ribuan pasang mata diseluruh dunia dan seluruh bangsa Indonesia ( tentunya,) air mata mengalir dari mata Sang Pahlawan..air mata bangga yang dihasilkan oleh seorang juara. Aku benar-benar bangga waktu itu, tidak terasa aku juga ikut mbrambang saking bangganya...Terima kasih Susi !
Melihat Susi bermain bulutangkis, kita seperti melihat seorang penari balet yang sedang menari. Setiap langkah kakinya dan setiap ayunan raketnya adalah seni yang elok.Tak ada rasa was-was sedikitpun jika Susi bermain, artinya setiap Susi main, kita sudah yakin bahwa Susi akan menang.mentalnya memang luar biasa.Disaat ketinggalan angkapun dia akan tetap tenang. Perseteruan abadi dengan jago-jago bulu tangkis dari China mulai dari Han Ai Ping, Li Ling We sampai Huang Hua dan Zye Zao ying ( lagi-lagi mungkin aku salah eja) melihatkan tontonan yang menarik untuk diikuti tapi Susi tetaplah Susi, dia kerap menjadi yang terbaik. Semua gelar sudah ia dapat untuk keharuman bangsa ini. Makanya aku sangat tidak heran dan bersyukur jika namanya diabadikan menjadi nama GOR di sebuah kota di Jawa barat.( Tasik Malaya )
Memang setelah era Susi berakhir, kita belum memiliki pemain sehebat dia, Aku sempat berharap pada Mia Audina tapi nampaknya harapan itu sudah layu sebelum berkembang ketika ia memutuskan untuk pindah ke Belanda. Dan sekarang ada Maria Kristin Yulianti, meskipun tak begitu optimis, aku berharap dia mampu meneruskan kedigdayaan Susi Susanti sang Golden women.
(Saking mengidolakan Susi Susanti, seorang penggemar burung perkutut pernah memberi nama burung jagoannya seperti nama sang idola. Ternyata sang burungpun mewarisi nama Sang idola karena terbukti burung itu mendominasi berbagai kejuaraan burung perkutut hingga harga dari burung itu mencapai ratusan juta.bahkan sampai sekarang, anak cucu burung itu terus diburu penggemar burung perkutut)
Jika aku ditanya siapa atlet Nasional yang menjadi idolamu? Dengan tegas akan kujawab Susi Susanti.Dialah srikandi Indonesia yang pertama kalinya membawa Indonesia merebut medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992.Berkat perjuangan dan keringatnya, lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dan sang saka merah putih berkibar dengan anggunnya memperlihatkan pada dunia bahwa Indonesiapun mampu meraih medali emas di pesta olahraga paling akbar di dunia.Aku masih ingat ketika momen itu tejadi. Aku lagi berada di Jakarta saat menyaksikan (di TV) Susi Susanti bertarung di final tunggal putri melawan jago dari Koea Selatan Bang So hyun ( mungkin aku salah eja namanya ). Saat Susi mengakhiri perlawanan Bang dan dia berteriak sambil mengepalkan tangannya, aku ikut mengepalkan tangaku. Aku ikut lega atas kemenanganya. Tapi Momen yang tidak pernah bisa aku lupakan sepanjang hidupku adalah saat Susi menerima kalungan medali emas dan menyaksikan sang saka merah putih berkibar diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Disaksikan ribuan pasang mata diseluruh dunia dan seluruh bangsa Indonesia ( tentunya,) air mata mengalir dari mata Sang Pahlawan..air mata bangga yang dihasilkan oleh seorang juara. Aku benar-benar bangga waktu itu, tidak terasa aku juga ikut mbrambang saking bangganya...Terima kasih Susi !
Melihat Susi bermain bulutangkis, kita seperti melihat seorang penari balet yang sedang menari. Setiap langkah kakinya dan setiap ayunan raketnya adalah seni yang elok.Tak ada rasa was-was sedikitpun jika Susi bermain, artinya setiap Susi main, kita sudah yakin bahwa Susi akan menang.mentalnya memang luar biasa.Disaat ketinggalan angkapun dia akan tetap tenang. Perseteruan abadi dengan jago-jago bulu tangkis dari China mulai dari Han Ai Ping, Li Ling We sampai Huang Hua dan Zye Zao ying ( lagi-lagi mungkin aku salah eja) melihatkan tontonan yang menarik untuk diikuti tapi Susi tetaplah Susi, dia kerap menjadi yang terbaik. Semua gelar sudah ia dapat untuk keharuman bangsa ini. Makanya aku sangat tidak heran dan bersyukur jika namanya diabadikan menjadi nama GOR di sebuah kota di Jawa barat.( Tasik Malaya )
Memang setelah era Susi berakhir, kita belum memiliki pemain sehebat dia, Aku sempat berharap pada Mia Audina tapi nampaknya harapan itu sudah layu sebelum berkembang ketika ia memutuskan untuk pindah ke Belanda. Dan sekarang ada Maria Kristin Yulianti, meskipun tak begitu optimis, aku berharap dia mampu meneruskan kedigdayaan Susi Susanti sang Golden women.
(Saking mengidolakan Susi Susanti, seorang penggemar burung perkutut pernah memberi nama burung jagoannya seperti nama sang idola. Ternyata sang burungpun mewarisi nama Sang idola karena terbukti burung itu mendominasi berbagai kejuaraan burung perkutut hingga harga dari burung itu mencapai ratusan juta.bahkan sampai sekarang, anak cucu burung itu terus diburu penggemar burung perkutut)