Jumat, 12 Oktober 2007

Melanjutkan Pendidikan Dokter Spesialis.


Bagi sebagian dokter, melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis merupakan suatu impian. Yang namanya impian, kadang bisa menjadi kenyataan kadang tidak. Ada 2 hal yang menjadi faktor penyebabnya. Ke 2 faktor itu adalah kemauan dan kemampuan. Ada kemauan tapi gak ada kemampuan ya gak iso....ada kemampuan tapi gak ada kemauan ya sami mawon alias podo wae. Yang ideal adalah ada kemauan dan ada kemampuan.

Saya sendiri nggak pernah mimpi bisa melanjutkan pendidikan spesialisasi. Latar belakang keluarga saya yang termasuk pas-pasan menjadikan saya mengubur jauh-jauh impian menjadi seorang spesialis, gak bakalan iso lah.....lulus jadi dokter umum yang ada dalam benak saya adalah piye carane golek duit untuk menyambung hidup. Setelah 3 tahun PTT ( Pegawai Tidak Tetap ) di Puskesmas Jaken Kab.Pati lalu bekerja di rumah sakit Mardi Rahayu Kudus, lalu buat klinik sendiri..apotik sendiri.... yang ada dalam pikiran saya adalah bekerja dan bekerja. Tapi seiring dengan waktu yang terus berjalan......ada rasa tidak puas dalam melaksanakan kewajiban bekerja. Apa saya sampai tua terus-terusan begini?

Bekerja di rumah sakit sebagai dokter umum buat saya adalah pekerjaan " makan hati " gak ada harganya...hanya capai yang didapat. Saya harus berani mengambil langkah untuk berubah!!Langkah saya untuk berubah itu saya realisasikan dengan jalan melanjutkan ke jenjang spesialis. Apakah menjadi spesialis adalah satu-satunya jalan untuk berubah?? Oooo tidak, masih banyak cara....menjadi spesialis hanyalah salah satu cara.

Salah satu kendala untuk sekolah spesialis adalah biaya...semua tahu untuk mewujudkan impian butuh biaya gak sedikit...puluhan juta bahkan sampai ratusan juta rupiah harus ada. Kalau aku anak seorang konglomerat sih gak apa-apa, tingggal minta thok. Tapi kalau biaya sendiri ya harus nguras tabungan plus membanting tulang, kaki buat kepala kepala buat kaki.

Setelah memutuskan untuk melanjutkan sekolah, bagian apa yang mau saya ambil? pada awalnya saya sempat bingung mau sekolah apa ya ? saya cari informasi sebanyak-banyaknya dari bagian A sampai Z. Akhirnya saya simpulkan bahwa saya lebih baik masuk ke bagian Diagnostik daripada bagian klinik. Memang dimata masyarakat, bagian klinik lebih menjanjikan, tapi buat saya untuk kedepannya, bagian diagnostik mempunyai peluang yang bagus juga. bagian diagnostik yang saya incar adalah Patologi Klinik atau Radiologi. Setelah saya sesuaikan dengan kemampuan keuangan, koneksi alias backing dll, akhirnya pilihan saya jatuhkan pada bagian Patologi Klinik.

Hidup memang harus memilih !!

Setiap orang punya pilihan masing-masing. Yang penting adalah bagaimana orang itu bertanggung jawab dengan pilihannya.